Thursday, January 10, 2013

KROMIUM, BROKOLI, & DIABETES MELITUS



Kromium merupakan mineral esensial yang berperan dalam metabolisme karbohidrat dan lipida. Seperti halnya besi, krom berada  dalam berbagai bentuk dengan jumlah muatan berbeda. Kromium paling mudah diabsorpsi dan paling efektif bila berada dalam bentuk Cr +++. Absorpsi krom naik, bila konsumsi rendah dan turun bila konsumsi tinggi. Konsumsi yang di anjurkan oleh Food and Nutition Board National Research Council serta dianggap aman dan cukup adalah 50-200 mikrogram per hari.

Ada beberapa penelitian yang melaporkan efek menguntungkan dari suplemen kromium pada individu penderita diabetes. Beberapa studi yang melibatkan subyek manusia maupun hewan melaporkan bahwa peningkatan asupan kromium menghasilkan perbaikan dalam hal sensitivitas insulin, glukosa darah, insulin, lipid, hemoglobin A1c, massa tubuh tanpa lemak dan variabel terkait lainnya. Penurunan asupan kromium dalam makanan menyebabkan timbulnya gejala dan tanda resistensi insulin seperti intoleransi glukosa, hiperinsulinemia, peningkatan LDL kolesterol, peningkatan trigliserid, peningkatan jumlah kolesterol total, penurunan HDL-kolesterol, peningkatkan massa lemak dan penurunan massa tubuh tanpa lemak.  

Adapun sumber-sumber kromium terbaik adalah brokoli, daging (terutama hati dan daging organ lain), ragi bir, biji-bijian tak disosoh, kacangan-kacangan, keju roti,  gandum, sereal, bir dan anggur. Brokoli adalah sumber serat yang bagus, bermanfaat sebagai antioksidan kuat, serta mengandung beberapa vitamin dan nutrien. Sayuran ini baik untuk pasien DM karena kandungan kromium di dalamnya.

Wednesday, January 2, 2013

Five Keys to Safer Food



Pada tahun 2001, WHO memperkenalkan Lima Kunci untuk Makanan Aman (Five Keys to Safer Food) yang bertujuan sebagai media edukasi bagi para pengelola makanan. Poin yang disampaikan yaitu :

1.Keep clean (jaga kebersihan) :
  • Kebiasaan cuci tangan
  • Cuci dan jaga sanitasi semua permukaan dan peralatan yang digunakan dalam preparasi makanan
  • Jaga area dapur dan makanan dari serangga, hama, dan binatang
2. Separate raw and cooked (pisahkan makanan mentah dan masak) :
  • Pisahkan bahan makanan  mentah (daging, unggas, dan seafood) dari bahan makanan yang sudah masak
  • Gunakan peralatan tersendiri untuk mengolah bahan makanan mentah
  • Simpan dalam kontainer untuk memisahkan makanan mentah dan masak
3. Cook thoroughly (masak hinggĂ  matang) :
  • Masak makanan hingga benar-benar matang
  • Masak makanan berkuah sampai mendidih untuk memastikan mencapai suhu 70°C. Untuk bahan daging/unggas pastikan kaldu tampak jernih, bukan merah muda
  • Pemanasan ulang sampai benar-benar matang

4. Keep food at safe temperatures (jaga makanan dalam suhu yang aman) :
  • Jangan meninggalkan makanan masak dalam suhu ruangan >2 jam
  • Simpan makanan dalam lemari es (jangan terlalu lama)
  • Usahakan masakan selalu disajikan dalam kondisi panas

5. Use safe water and raw materials (gunakan air dan bahan yang aman) :
  • Gunakan air bersih
  • Pilih bahan yang segar dan utuh
  • Pilih bahan yang sudah diproses secara aman
  • Cuci buah dan sayur
  • Perhatikan tanggal kadaluwarsa
Sumber : WHO, 2006 (www.who.int/foodsafety/publications/consumer/manual_keys.pdf)